Desa Ternadi

Desa Wisata Ternadi terletak di kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Letak geografisnya yang berada di lereng Gunung Muria, menjadikan desa ini sebagai daerah penghasil kopi dan cengkeh terbaik di Kabupaten Kudus. Jarak dari pusat kota menuju desa ini sekitar 16.8 kilometer, atau dapat ditempuh dalam kurang lebih 35 menit menggunakan kendaraan bermotor. Akses jalan menuju desa ini cukup bagus, dan bagi pengunjung yang tidak menggunakan kendaraan pribadi, bisa menggunakan jasa ojeg.

Adapun daya tarik wisata yang ditawarkan oleh desa wisata ini ialah Holy Ternadi Nature, Wana Wisata Ternadi, Gardu Pandang Ternadi, Bukit Kakas Ternadi, Air Terjun Padas Awu Ternadi, Wisata Alam Kaliyetno, Air Terjun Padas Malang Ternadi, Wana Wisata Ternadi. Di desa ini juga menjadi lokasi penyelenggaraan sport tourism dengan adanya trek sepeda gunung dan kegiatan paralayang.

Petilasan Kaliyetno menjadi daya tarik bagi pengunjung wisata religi. Dipercaya bahwa di tempat itulah Sunan Kalijaga, yang waktu itu masih bernama Lokajaya, bertapa menjaga tongkat Sunan Bonang. Ketika itu,  ada seorang berandal atau perampok yang bernama Loka Jaya yang kalah ketika beradu kesaktian dengan Sunan Bonang. Lokajaya lalu memohon agar diangkat menjadi muridnya. Sunan Bonang mau menerima permintaan itu, dengan persyaratan Loka jaya harus  bertapa sambil menjaga tongkat milik Sunan Bonang. Untuk membuktikan kesungguhannya, Lokajaya menyanggupi persyaratan tersebut. Sunan Bonang lalu melanjutkan perjalanan. Namun rupanya Sunan Bonang melupakan Lokajaya, hingga ketika tiga tahun kemudian kembali ke daerah itu, barulah Ia teringat. Lokajaya yang bertapa sambil menjaga tongkat Sunan Bonang tetap melakukan tapa sesuai perintah Sunan Bonang. Bahkan, tongkat yang dijaganya sudah tumbuh menjadi rumpun bamboo. Atas kesungguhanya, Sunan Bonang lalu mengangkat Lokajaya sebagai murid, dan kelak dikenal dengan nama Sunan Kalijaga.

Desa wisata ini sudah memiliki fasilitas pendukung wisata, antara lain homestay, tempat peribadatan berupa masjid/ mushola, area parkir, sanitasi, dan tempat sampah. Selain itu, terdapat paket wisata yang bisa dipilih sesuai dengan minat, serta fasilitas MICE.

Tradisi serta budaya yang berlaku dimasyarakat sekitar Desa Ternadi antara lain :

  1. Pada Hari Kamis Kliwon malam Jum’at legi Banyak warga sekitar ternadi maupun dari daerah luar ternadi yang berziarah ke makam Sunan Kaliyetno dan Pada tanggal 10 bulan Besar/dzulhijjah warga sekitar memperingati khoul atau pengajian di makam Sunan Kaliyetno.
  2. “Buka luwur” atau penggantian Kain yang ada dipetilasan Sunan Kaliyetno, setelah kain tersebut diganti pengurus makam sunan kaliyetno kemudian memotong Bambu yang ada di belakang makam lalu di Potong menjadi 4 potong dan diletakan di atas pusara petilasan, setelah itu pengurus akan membagikan sebungkus nasi barokah kepada para pengunjung. Kain dari bekas tutup (klambu) Petilasan itu biasanya dipotong-potong dan diminta oleh sebagian masyarakat yang mana menurut orang jawa dipercaya sebagai jimat/sarana untuk keselamatan diri.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terbaru

Link terkait

× Chat Admin