Desa Terban

Desa Terban berada di Lereng bukit Patiayam,  12 Km ke timur dari pusat pemerintahan Kabupaten Kudus atau kurang lebih 30 menit perjalanan. Sedangkan dari Pusat Pemerintahan Kecamatan Jekulo kurang lebih berjarak 3km.

Asal usul desa terban tidak lepas dari asal usul desa di wilayah Kudus- Pati. Konon, di sebuah desa di Wilayah Kudus bagian timur, hiduplah dua pemuda sakti, yang ternyata mereka sama-sama sedang jatuh cinta dengan seorang putri cantik. Singkat cerita, akhirya mereka sepakat mengadakan sayembara, tepat sebelum fajar mereka bersiap-siap akan melakukan lomba lari maraton. Lomba lari pun terus bergulir, penonton semakin ramai , semua memberi semangat kepada pelari tersebut dengan kata banter, banter, banter, hingga akhirnya daerah tersebut dinamakan Terban.

 

Desa Terban memiliki potensi wisata berupa Situs Purbakala Patiayam, karena banyak temuan fosil maupun produk kebudayaan masa prasejarah yang ditemukan di wilayah ini. Temuan-temuan benda prasejarah ini dapat disaksikan di Museum Purbakala Patiayam. Museum ini sangat mudah dijangkau, karena hanya berjarak 800 meter dari Jalan Raya Kudus- Pati. Bahkan, wisatawan dapat melihat langsung tempat temuan fosil dari gardu pandang yang ada di desa ini. Perbukitan Patiayam di Desa Terban juga memiliki daya tarik wisata berupa Air Terjun Grenjengan, Sendang Pengilon, gua Jepang, dan camping dengan pemandangan bukit Cangkraman. Ada pula spot unik berupa area ketahanan pangan untuk hewan-hewan hutan, yaitu penyediaan lokasi penanaman berbagai jenis tanaman buah yang hasilnya menjadi sumber pangan bagi hewan-hewan penghuni Perbukitan Patiayam. Desa Terban juga menawarkan wisata agro berupa perkebunan buah anggur. Pengunjung bisa melihat langsung pembudidayaan berbagai jenis anggur dan bisa pula membeli bibitnya. Seluruh daya tarik Desa Terban itu bisa dinikmati dengan menaiki kendaraan yang dikemas dalam paket Patiayam Jeep Adventure.

Dan setelah puas menjelajahi Desa Terban, ada sajian kuliner khas Desa Terban yang siap dinikmati, berupa Sop Fosil, Wedang Fosil, serta Sego Lodeh Godhong Jati. Bila ingin menginap, di desa ini juga tersedia beberapa homestay yang siap menyambut pengunjung.

Akses untuk menuju desa ini cukup mudah, karena tidak terlalu jauh dari jalur Pantura Kudus- Pati.

Tradisi yang masih dilestarikan Desa Terban yaitu Acara Sedekah Bumi pada bulan apit, yang kata penduduk sekitar bulan tersebut bertepatan dengan panen palawijo (palawija). Acara sedekah bumi juga menyelenggarakan pesta rakyat besar-besaran seperti pagelaran kethoprak, pagelaran wayang kulit, dan lain-lain. Untuk pagelaran di sendang pengilon warga sekitar memilih pagelaran Tayub, karena pagelaran Tayub di Sendang Pengilon pada acara sedekah bumi itu sudah diselenggarakan oleh sesepuh pada zaman dahulu.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terbaru

Link terkait

× Chat Admin