Desa Japan

 

Desa Wisata Japan terletak di kecamatan Dawe, kabupaten Kudus. Jarak Desa Wisata Japan dari pusat Kota Kudus kurang lebih sejauh 21 km, dan berbatasan dengan Kabupaten Pati. Posisinya yang berada di Kawasan puncak gunung, tepatnya di antara Gunung Argo Piloso dan Argo Jembangan, menjadikan  desa Japan menjadi desa wisata dengan pemandangan alam yang asri serta berudara sejuk. Selain itu, juga kaya dengan hasil bumi khususnya di sektor perkebunan, mulai dari perkebunan kopi, jeruk pamelo, pisang byar, parijotho, dan juga alpukat. Daya tarik wisata yang ditawarkan oleh desa wisata ini, baik berupa wisata kuliner, wisata edukasi, wisata religi, maupun wisata petualangan.

Di Desa Japan banyak terdapat café dengan suasana yang nyaman serta pemandangan alam yang memanjakan mata, yang menjadikan tempat ini sangat tepat untuk menikmati sajian kopi muria serta aneka kuliner lainnya.

Selain itu, ada pilihan untuk berwisata sambil belajar memainkan biola. Biola yang diproduksi di desa ini sangat unik, karena terbuat dari bambu. Meskipun begitu, nada yang dihasilkan tidak ada bedanya dengan biola konvensional yang terbuat dari kayu.

Makam Syaikh Sadzali di Rejenu juga merupakan tempat wisata religi yang ramai dikunjungi peziarah. Diyakini, Syaikh Sadzali adalah seorang ulama dari Bagdad yang berkelana ke tanah Jawa untuk menyebarkan agama Islam. Untuk menuju ke makam ini, dari tempat parkir, wisatawan bisa berjalan kaki sejauh tiga kilometer, atau penggunakan jasa ojek.  Sepanjang perjalanan menuju makam, pengunjung dimanjakan dengan pemandangan gunung Muria yang sejuk dan indah.

Di dekat kompleks makam Syaikh Sadzali, terdapat mata air yang spesial, karena dari ketiga mata airnya, meskipun letaknya bersebelahan, namun memiliki rasa yang berbeda-beda. Mata air pertama memiliki rasa agak asam, mata air kedua, memiliki rasa agak bersoda, dan mata air ketiga berasa agak pahit. Itulah kenapa mata air ini terkenal dengan nama mata air tiga rasa.

Untuk penggemar wisata petualangan, pendakian puncak Argo Piloso dan pendakian puncak Argo Jembangan cukup menantang untuk dicoba. Selain itu, juga terdapat bumi perkemahan Guyangan dan air terjun montel yang juga menarik untuk dikunjungi.

Desa wisata Japan menyediakan fasilitas umum seperti masjid dan mushola, toilet, tempat pakir, dan tempat sampah, homestay, ojek wisata, warung makan atau restoran, industri kerajinan masyarakat. Akses menuju Desa Wisata Japan sudah cukup namun ketika sudah sampai di lokasi Desa Japan wisatawan lebih disarankan menggunakan kendaraan roda dua, dikarenakan jalanan yang sempit. Atau kalau ingin lebih menikmati pemandangan, wisatawan bisa juga berjalan kaki.

Desa wisata ini juga memiliki daya tarik wisata budaya seperti tari petik kopi, pertunjukan wayang kulit, kesenian alat musik campuran. Tradisi yang masih dilestarikan di Desa Japan antara lain yaitu:

  1. sedekah bumi
  2. salin luwur
  3. kirab budaya sendang air tiga rasa
  4. pasar krempyeng

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terbaru

Link terkait

× Chat Admin